Tips Parenting untuk Edukasi kepada Anak Mengenai Literasi Digital

oleh
Literasi digital kepada anak (istimewa)

Blogger Terbaik – Perkembangan digital bergerak cepat, bahkan internet dapat diakses dengan mudah baik melalui komputer, laptop maupun smart phone.

Berkat akses informasi yang lebih cepat, anak-anak juga dapat mengakses berbagai referensi dan materi pendidikan di smartphone mereka. Namun, sebagai orang tua, jangan lupa untuk meletakkan dasar

literasi digital anak Anda.

Literasi digital adalah kemampuan untuk memahami dan menggunakan informasi dari banyak sumber di komputer atau perangkat canggih lainnya.

Menurut Shafira Adlina, seorang blogger yang tertarik dengan dunia parenting, literasi digital sangat erat kaitannya tidak hanya dengan teknologi, tetapi juga dengan kemauan belajar, kemampuan berpikir kritis untuk menjadi kreatif dan inovatif. dunia digital.

“Sebagai orang tua, wajar untuk mencoba meningkatkan kompetensi digital anak. Berikut beberapa hal yang harus diperhatikan,” jelas ibu dua anak ini.

Dan berikut tips Shafira membangun literasi digital anak di era teknologi.

1. Ajari anak untuk membuka mata

Hal pertama yang perlu diingat adalah mempersiapkan anak untuk dunia digital bukan berarti Anda harus memberikan gawai kepada mereka sejak dini.

Orang tua dapat membiasakan anak mereka dengan perangkat sejak dini dan memiliki batasan. Penggunaan internet juga harus dibatasi agar anak-anak tidak melihat situs web yang tidak diinginkan.

2. Ciptakan komunikasi dengan anak

Berlatih memprioritaskan komunikasi dengan anak-anak Anda melalui perangkat. Misalnya, ajak anak mengobrol setiap pulang sekolah atau usai beraktivitas.

Hal-hal kecil di sekolah, seperti banyak pekerjaan rumah, teman yang buruk, atau omelan guru, menjadi sulit baginya.

Jadi anak merasa setelah mendengarkan perasaannya.Orang tua juga bisa bertanya tentang perasaan anak.

Misalnya menanyakan bagaimana perasaan Anda hari itu, apa yang membuat Anda bahagia dan apa yang membuat Anda sedih. Dengan cara ini, otomatis anak terbuka dan mudah memberi tahu orang tuanya ketika merasakan sesuatu.

Orang tua juga bisa memberikan opsi lain saat anak dilarang memegang gawai. Misalnya mengajak anak les renang, bermain basket atau hal lain yang berkesan bagi anak.

3.Awasi anak saat berselancar di Internet

Saat Anda mengenalkan anak pada dunia digital, Anda harus bersama mereka terlebih dahulu. Tidak mungkin menjauhkan anak-anak yang lahir di era digital darinya.

Namun bukan berarti orang tua bisa memberikannya begitu saja.Literasi digital dapat meningkatkan sumber daya pendidikan, tetapi harus linier dengan status orang tua.

Apalagi untuk anak di bawah usia 7 tahun yang perkembangan otaknya belum sempurna. Orang tua harus memantau dan mengontrol apa yang dapat diakses dan dilihat anak-anak.

“Saya sendiri miris ketika mendapati anak-anak yang dibiarkan bebas menonton YouTube, video pendek, tiktok, atau video potret lainnya.

Dibayangkan konten yang bertentangan dengan nilai dan budaya Timur dapat ditangkap oleh mata dan pikiran anak di bawah umur,” Shafira dijelaskan lagi.(Dari berbagai sumber/Annisa)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *