Stock Split dan Rasio Split Berperan Pengaruhi Tingkat Disposition Effect

oleh
Foto Promosi Doktor PPIM FEB UI_ The Role of Stock Split and Investor Attention in Diminishing Disposition Effect of Individual Investors

Program Pascasarjana Ilmu Manajemen (PPIM), Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Indonesia (UI), mengadakan sidang terbuka promosi doktor dengan promovendus atas nama Wendy Kesuma S.E., M.S.M. Ia dinyatakan lulus dengan predikat “Sangat Memuaskan” dan merupakan doktor ke-293 Bidang Ilmu Manajemen Keuangan. Wendy menyampaikan disertasi yang berjudul “The Role of Stock Split and Investor Attention in Diminishing Disposition Effect of Individual Investors”.

Sidang promosi doktor tersebut diketuai oleh Prof. Dr. Adi Zakaria Afiff, dengan pembimbing Prof. Dr. Irwan Adi Ekaputra (Promotor) dan Ko-Promotor Dony Abdul Chalid, Ph.D. Tim penguji pada sidang tersebut adalah Prof. Dr. Kresnohadi Ariyoto Karnen (Ketua Penguji), Prof. Rofikoh Rokhim, Ph.D., Dr. Buddi Wibowo, Dr. C Erna Susilawati, dan Sigit Sulistiyo Wibowo, Ph.D. Promovendus Wendy Kesuma menginvestigasi apakah investor individual sadar akan adanya stock split (pemecahan saham) dan rasio split yang lebih tinggi (sinyal informasi privat paling kuat) menurunkan tingkat disposition effect.

Penelitian ini menggunakan data kejadian pemecahan saham dan data transaksi investor di Bursa Efek Indonesia, dari Januari 2004 hingga Desember 2017, dengan mengukur kesadaran investor individual menggunakan seberapa banyak transaksi diinisiasi oleh pembeli. Untuk menguji pengaruh sinyal pemecahan saham terhadap disposition effect, dilakukan regresi atas tingkat imbal hasil masa lalu terhadap seberapa banyak transaksi diinisiasi oleh penjual.

Dari hasil penelitiannya, ditemukan bahwa investor individual sadar akan adanya pemecahan saham, terlebih saat rasio split-nya tinggi. Selain itu, pemecahan saham menurunkan tingkat disposition effect. Semakin tinggi rasio split, maka tingkat disposition effect akan semakin lemah. Sidang promosi doktor tersebut dilaksanakan secara daring melalui aplikasi zoom pada pertengahan Juli 2021.

Temuan penelitian mendukung kerangka kerja ini. Pertama, bahwa investor individu memperhatikan pemecahan saham dengan rata-rata perhatian investor individu ialah 24,9% lebih tinggi setelah pemecahan saham. Kedua, penelitian ini memberikan pembelajaran mengenai rasio split yang lebih tinggi akan meningkatkan perhatian investor individu. Setelah pemecahan saham 1:2 (1:10), rata-rata perhatian investor individu sebesar 14,2% (47,2%) lebih tinggi dibandingkan sebelum pemecahan.

Ketiga, penelitian ini menemukan bahwa investor individual di Indonesia mengalami disposition effect dan pemecahan saham menurunkan tingkat disposition effect mereka. Tingkat disposition effect hanya 55,3% setelah pemecahan saham dilakukan. Akhirnya, penelitian ini menemukan rasio pemecahan saham lebih tinggi yang dapat meningkatkan pengurangan efek disposisi.

“Hasil penelitian memberikan implikasi teoritis dan praktis. Secara teoritis, kita telah belajar bahwa efek disposisi investor individu bersifat dinamis. Tingkat efek disposisi dapat berubah karena kedatangan informasi baru. Oleh karena itu, penelitian selanjutnya tidak boleh mengasumsikan efek disposisi konstan. Secara praktis, informasi terkait saham dapat mengurangi bias disposisi investor individu. Investor individu harus terus memperbarui informasi mereka tentang kepemilikan saham,” ujar Wendi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *