BloggerTerbaik – Umat manusia nampaknya harus bersiap dengan datangnya hari Kiamat. Hal itu disebabkan Planet Bumi mencatat rekor terbaru untuk hari terpendek pada tanggal 29 Juni hingga 3 Agustus 2022 saat menyelesaikan rotasi penuh dalam 1,59 milidetik kurang dari rotasi standar 24 jam.
Berdasarkan surat kabar Independen dalam laporan NDTV hari ini Selasa (2/8/2022), Planet Biru ini mencatat peningkatan kecepatan rotasi. Pada tahun 2020, Bumi mencatat bulan terpendek sejak tahun 1960-an.
Pada 19 Juli tahun itu, periode waktu terpendek yang tercatat adalah 1,47 milidetik lebih pendek dari hari normal 24 jam.
Selanjutnya tahun lalu, Bumi terus berputar dengan kecepatan yang meningkat, tetapi tidak ada catatan baru yang dicatat. Tetapi, menurut situs web Interesting Engineering, fase 50 tahun dari hari-hari terpendek mungkin sudah dimulai. Walaupun, penyebab pasti dari kecepatan rotasi Bumi yang berbeda masih belum diketahui, para ilmuwan berspekulasi hal tersebut mungkin lantaran proses yang terjadi di lapisan dalam dan luar inti, lautan, pasang surut atau perubahan iklim.
Sebagian besar peneliti juga percaya bahwa itu mungkin terkait dengan pergerakan kutub geografis Bumi di permukaannya, yang dijuluki ‘Chandler Wobble’.
Maka, fenomena itu sama dengan kondisi paku yang terlihat ketika bagian atas yang berputar mulai mendapatkan momentum atau melambat, demikian kata beberapa ilmuwan.
Melansir Independent, jika Bumi terus berotasi dengan kecepatan yang meningkat, itu bisa mengarah pada pengenalan momen lompatan negatif.
Ini merupakan upaya untuk memastikan bahwa kecepatan Bumi mengorbit Matahari sama dengan ukuran jam atom.
Tetapi, momen lompatan negatif dapat memicu dampak yang berpotensi membingungkan pada ponsel cerdas, komputer, dan sistem komunikasi.
Seperti, jam akan berubah dari 23:59:59 menjadi 23:59:60, sebelum melangkah ke 00:00:00. Lompatan waktu seperti ini dapat merusak program dan data karena stempel waktu pada penyimpanan data.
