Teknik berkendara merupakan salah satu faktor utama kebersihan lingkungan dari kadar CO2 (Karbondioksida). Meskipun pemakaian kendaraan bermesin bensin masih tergolong tinggi, terdapat beberapa metode untuk mengurangi prosuksi kadar berbahaya itu. Khususnya saat mengendarai mobil.
Untuk diketahui metode Eco Driving (cara berkendara) bertujuan menghemat konsumsi Bahan Bakar Minyak (BBM) dapat dilakukan. Bahkan, diklaim dapat menghemat BBM hingga 20 persen.
Selain itu, Eco Driving sendiri merujuk pada sikap atau usaha memperpanjang umur kendaraan, memaksimalkan fitur-fitur yang ada sekaligus mengurangi risiko kecelakaan.
Sdikitnya, ada tiga faktor yang mempengaruhi teknik eco driving. Antara lain, manusia (cara mengemudi), kendaraan (kondisi mobil), dan lingkungan. Sementara itu, faktor manusia cukup memegang peran penting dalam melakukan Eco Driving.
Di bawah ini, Eco Driving yang disarankan yang bisa Anda terapkan saat berkendara dengan mobil:
Manajemen Waktu
Ini hal paling mendasar. Perhitungkan jarak dari rumah ke lokasi tujuan. Sediakan waktu lebih, karena kita tidak pernah mengetahui apa yang akan terjadi saat di jalan. Konsepnya, being early.
Menyalakan Mesin
Mesin sekarang sudah canggih, tak perlu lagi berlama-lama untuk memanaskan mesin selama 30 detik pun sudah bisa dijalankan.
Berakselerasi
Saat ingin menambah kecepatan, lakukan dengan halus. Injak pedal gas perlahan-lahan dan segera pindah ke posisi gigi yang lebih tinggi.
Pindah Gigi
Untuk menghasilkan konsep eco driving, perpindahan gigi sebaiknya bisa dilakukan pada putaran mesin 2.000-3.000 rpm untuk mesin bensin. Mesin diesel kisaran 1.500-2.000 rpm.
Pengereman
Jangan dibiasakan mengerem secara mendadak. Lakukan pengereman secara halus.
Jaga Kecepatan
Berkendara diharapkan jangan agresif (ugal-ugalan). Sebaiknya ikuti alur kondisi lalu lintas. Pakai gigi 1 saat lalu lintas macet. Sebaliknya, gunakan gigi tertinggi ketika lalu lintas lancar.
Jaga Jarak Aman
Menjaga jarak dengan obyek di depan. Jangan terlampau dekat dan jauh. Saat kecepatan di atas 100 km/jam, gunakan metode 3 detik dengan kendaraan di depan.
Perlambat Kecepatan Saat Tikungan
Konsepnya slow in fast out. Saat bertemu tikungan usahakan perlambat laju kendaraan dan gunakan momentum untuk berakselerasi.
Tanjakan dan Turunan
Manfaatkan momentum akselerasi saat bertemu jalan menanjak. Sedangkan kondisi jalan menurun, gunakan engine brake.
Matikan Mesin
Usai sampai tujuan, usahakan mesin langsung dimatikan. Khusus mobil yang dilengkapi turbocharger, diamkan beberapa saat lalu matikan mesin, agar proses pelumasan berjalan sempurna. Atau pasangi turbo timer agar proses mematikan mesin bisa ditahan secara otomatis. (Sumber: NMA).