Mengenal 4 Jenis Siklon Tropis, Badai yang Sering Terjadi di Indonesia

oleh
Ilustrasi angin siklon (Foto: Istimewa)

Blogger Terbaik – Siklon merupakan  salah satu jenis angin yang masuk ke dalam daerah pusat dengan tekanan yang rendah atau daerah depresi yang dikelilingi oleh wilayah-wilayah pusat tekanan yang lebih tinggi kemudian bergerak berputar mengelilingi garis isobar. Fenomena ini memiliki sirkulasi tingkat rendah dan tertutup.

Siklon tropis mempunyai ukuran besar dengan angin kencang serta gumpalan awan yang akan memberikan dampak pada daerah yang dilaluinya cukup besar seperti menjadi sumber terjadinya bencana seperti banjir, tanah longsor, gelombang tinggi, hingga gelombang badai apabila siklon ini berupa angin kencang dan hujan deras dengan waktu yang lama.

Dampak lainnya bila terjadi di laut, siklon tropis akan menimbulkan gelombang yang tinggi, kemudian hujan deras dengan angin kencang yang mengganggu pelayaran.

Siklon tropis akan berputar dengan berlawanan arah jarum jam di belahan bumi utara. Sebaliknya di belahan bumi bagian selatan, badai ini akan berputar searah jarum jam.

Siklon tropis ini memiliki banyak jenis dengan dampak dan tekanan yang berbeda-beda. Berikut beberapa jenis siklon tropis yang kerap melanda wilayah Indonesia.

Jenis Siklon Tropis

 1. Depresi Tropis

Depresi tropis merupakan awal dari terjadinya siklon tropis. Siklon ini termasuk dalam sistem tekanan rendah dengan angin maksimum yang kurang dari 33 knot (38 mph atau 63 km/jam).

Dengan kekuatannya, depresi tropis termasuk ke dalam jenis siklon tropis yang paling lemah. Depresi tropis pertama pada suatu musim dapat diidentifikasi sebagai Depresi Tropis Satu atau TD 1. Ini akan diikuti oleh Depresi Tropis Dua, Depresi Tropis Tiga, dan seterusnya.

Kemudian penetapan berurutan akan berlanjut hingga musim berakhir. Depresi tropis ini dapat terbentuk di wilayah yang sama dengan terjadinya badai tropis dan angin topan yang seringkali merupakan tahap awal dari siklon yang signifikan.

 2. Badai Tropis

Badai tropis adalah siklon tropis dengan kecepatan angin mulai dari 34 hingga 63 knot atau setara dengan 39 hingga 73 km/jam. Badai tropis ini memiliki mata badai yang tenang di pusatnya dan biasanya diikuti oleh hujan deras, badai petir, serta angin kencang.

Badai ini menggambarkan fase transisi antara depresi tropis yang memiliki struktur yang belum terorganisir dengan baik dan siklon tropis yang lebih kuat.

Tidak jarang juga badai tropis disebut sebagai badai atau topan di berbagai wilayah di seluruh dunia. Badai tropis dapat terbentuk di cekungan laut mana saja di seluruh dunia yang terdapat siklon tropis.

 3. Hurricane

 Hurricane memiliki kecepatan angin yang dapat melebihi 64 knot atau setara dengan 118 km/jam. Istilah “Hurricane” diberlakukan saat siklon ini terbentuk di Samudera Atlantik.

Namun, jika siklon ini terbentuk di Pasifik Utara, istilah yang digunakan adalah topan atau taifun. Sementara itu, jika siklon terbentuk di Samudera Hindia, istilah yang sesuai adalah siklon atau cyclone.

4. Major Hurricane (Badai Besar)

Siklon tropis yang memiliki intensitas tinggi disebut juga sebagai Major Hurricane. Penggunaan istilah Major Hurricane diterapkan saat kecepatan angin mencapai ataupun melebihi 96 knot (180 km/jam).

Major Hurricane sejatinya dapat menyebabkan kerusakan, hal ini akibat dari angin yang sangat dahsyat dan banyak korban jiwa dengan kekuatan anginnya.

 (Dari berbagai sumber/ Mifta Khurokhmah)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *