Manfaat Eksfoliasi Kulit Wajah

oleh
eksfoliasi wajah (istimewa)

Blogger Terbaik – Kulit kendur, berkerut, kusam, dan berjerawat adalah semua masalah kulit yang bisa diperbaiki dengan teknik eksfoliasi atau eksfoliasi. Cara ini memiliki sistem kerja untuk mengangkat sel kulit mati dengan sempurna sehingga sel kulit baru ternutrisi dan dengan menggunakan serum menjadi lebih bercahaya. Menurut Healthline, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan saat melakukan eksfoliasi. Baca juga cara dan manfaat double cleansing facial exfoliation

a. Jenis kulit Anda.

Saat melakukan pengelupasan mekanis, penting untuk bersikap lembut pada kulit Anda. Anda dapat membuat gerakan melingkar kecil dengan jari Anda untuk mengoleskan lulur atau menggunakan alat pengelupas pilihan Anda. Jika Anda menggunakan kuas, gunakan sapuan pendek dan ringan. Eksfoliasi selama sekitar 30 detik, lalu bilas dengan air hangat – bukan air panas.

Hindari pengelupasan jika kulit Anda mengalami luka, luka terbuka, atau terbakar sinar matahari. Oleskan pelembab dengan SPF setelah pengelupasan.

Pengelupasan Kulit Kering penting untuk kulit kering atau bersisik. Hindari pengelupasan mekanis pada kulit kering, karena prosesnya kering dan dapat menyebabkan robekan kecil. AHA efektif untuk kulit kering.

Asam glikolat akan membantu mengangkat sel kulit mati dan meningkatkan regenerasi kulit yang sehat. Tindak lanjuti dengan SPF dan pelembab setelah menggunakan asam glikolat. Hal ini dapat membuat kulit lebih rentan terhadap kerusakan akibat sinar matahari.

b. Kulit sensitif

Hindari menggosok atau menggunakan metode pengelupasan mekanis. Ini semakin mengiritasi kulit Anda dan dapat menyebabkan kemerahan.

Gunakan exfoliator kimia ringan dan oleskan dengan handuk lembut. Untuk jerawat, Anda juga bisa mencoba peeling asam salisilat dari dokter kulit.

c.Kulit Berminyak

Kulit berminyak atau lebih tebal bisa mendapat manfaat dari pengelupasan dan penyikatan dengan tangan. Kulit berminyak dapat memiliki lapisan tambahan pada permukaan yang dapat dihilangkan dengan pengelupasan manual. Gunakan eksfoliator atau gosok perlahan dengan gerakan melingkar untuk hasil terbaik.

D. Kulit Normal

Jika kulit Anda tidak berjerawat, Anda bisa memilih metode eksfoliasi apa saja. Eksfoliasi manual dan kimia sama-sama aman untuk jenis kulit ini. Anda mungkin perlu bereksperimen untuk melihat mana yang paling cocok untuk kulit Anda.

e. Kulit Kombinasi

Kulit kombinasi mungkin memerlukan campuran pengelupasan mekanis dan kimiawi. Jangan pernah menggunakan keduanya pada hari yang sama karena dapat mengiritasi kulit. Jika kulit Anda terasa kering setelah pengelupasan, oleskan pelembap setelahnya. menurut dr. Eklendro Senduk, D.AAAM, M.Kes (dr. Ekles), mengatakan sebelum melakukan eksfoliasi,

Anda perlu mengetahui kondisi kulit Anda sendiri. Jika Anda merasa sel kulit mati, sangat penting untuk mengelupasnya. “Mendeteksi ciri-ciri sel kulit mati tidaklah sulit karena dapat dilihat pada kulit terdapat bekas jerawat yang sulit hilang, kulit wajah kasar, kulit wajah berminyak, bahkan warna kulit tidak merata,” ujarnya. berbicara.

Menurutnya, sel kulit mati atau tua akan terkelupas untuk merangsang sel kulit baru. Ia menjelaskan, eksfoliasi bisa dilakukan dengan menggunakan produk yang mengandung bahan alami dengan campuran senyawa kimia alami lainnya yang membantu mengembalikan tekstur kulit dengan cara mengelupas sel kulit yang rusak.

Sistem tersebut bekerja dengan membengkokkan sel-sel yang berikatan dengan sel kulit luar, dimana sel tersebut terpapar sinar matahari dan radikal bebas yang menyebabkan sel kulit mati. Lalu ada hal yang diterapkan pada sel yang rusak untuk dipecah dan diangkat secara alami.

Pemilik brand “dr ekle’s Skincare” ini baru saja meluncurkan produk eksfoliasi Mandelic Skin Treatment Essence, menuturkan salah satu bahan alami yang bisa digunakan untuk eksfoliasi adalah kacang almond. Ini karena ekstrak almond mengandung asam yang melembabkan permukaan kulit. Asam dari ekstrak almond mengandung molekul yang lebih besar daripada asam glikolat. Dapat dikatakan memiliki sifat emolien dan tidak mudah menembus pori-pori kulit, sehingga reaksi alergi dapat terjadi dengan proses ini.(Dari berbagai sumber/Annisa)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *