Kenali Face Recognitio ,  Syarat Baru Boarding di Stasiun KAI

oleh
Ilustrasi face recognition (Foto: Istimewa)

Blogger Terbaik – Sistem keamanan dengan menggunakan PIN, kartu identitas dan kata sandi belum bisa menjamin sistem keamanan yang mampu melindungi data pribadi seseorang. Faktanya, cara tersebut dapat dengan mudah dibobol oleh orang lain atau dengan sistem canggih. Sehingga dapat menimbulkan kerugian.

Saat ini telah dikembangkan suatu teknologi yang bisa melindungi sistem keamanan dengan baik yaitu menggunakan teknologi Biometrik. Dalam perkembangannya, sistem keamanan biometrik semakin diminati karena dianggap lebih akurat dan tak bisa dipalsukan. Salah satu teknologi biometrik yang sedang populer saat ini adalah sistem pengenalan wajah (face recognition).

Pengenalan wajah atau face recognition yaitu proses membandingkan sebuah citra wajah dengan basis data wajah dan menemukan basis data wajah yang paling cocok dengan citra masukan tersebut. Dengan kata lain face recognition adalah sebuah teknologi yang mampu untuk mengindentifikasi dan mengkonfirmasi indentitas seseorang menggunakan wajah mereka.

Teknologi ini bekerja dengan mengukur dan menganalisis fitur wajah unik, seperti bentuk mata, hidung, bibir, dan jarak antara seseorang. Data ini kemudian digunakan untuk membuat pola wajah yang unik untuk setiap individu.

Salah satu aplikasi utama dari teknologi face recognition adalah dalam keamanan dan pengawasan. Banyak negara dan lembaga telah menggunakan teknologi ini untuk meningkatkan pengawasan keamanan di tempat-tempat umum seperti bandara, stasiun kereta, dan pusat perbelanjaan. Ini memungkinkan pihak berwenang untuk mendeteksi dan mengidentifikasi individu yang masuk ke area tersebut, terutama mereka yang masuk dalam daftar pencarian.

Di Indonesia, teknologi face recognition juga telah mulai diterapkan di beberapa stasiun kereta api sebagai bagian dari upaya untuk meningkatkan keamanan dan efisiensi. Salah satu stasiun kereta api yang menerapkan teknologi ini adalah Stasiun Kereta Api Gambir di Jakarta.

Stasiun Gambir telah mengadopsi teknologi face recognition untuk berbagai tujuan, termasuk pemantauan keamanan, pengenalan penumpang yang telah memesan tiket secara online, dan peningkatan pengalaman penumpang. Dengan teknologi ini, penumpang dapat dengan cepat diidentifikasi dan diverifikasi saat masuk ke stasiun, yang dapat mempercepat proses keberangkatan dan mengurangi antrian panjang.

Selain Stasiun Gambir, sejumlah stasiun kereta berikut ini juga telah mencoba teknologi face recognition sebagai bagian dari program eksperimen.

  • Stasiun Bandung
  • Stasiun Cirebon
  • Stasiun Semarang Tawang
  • Stasiun Solo Balapan
  • Stasiun Yogyakarta
  • Stasiun Surabaya Gubeng
  • Stasiun Surabaya Pasar Turi
  • Stasiun Malang.

Cara kerja face recognition di bording gate di stasiun kereta api

Face Recognition Boarding Gate ialah fasilitas layanan boarding yang dilengkapi dengan kamera. Kamera ini berfungsi untuk mengidentifikasi dan memvalidasi indentitas seseorang melalui wajah yang datanya sudah diintegrasikan dengan data tiket kereta yang dimiliki hingga status vaksinasi pelanggan.

Untuk menikmati fasilitas terebut, pelanggan harus melakukan satu kali registrasi di awal yang akan berlaku untuk selamanya. Registrasi ini dilakukan dengan menempelkan e-KTP pada alat e-KTP Reader kemudian menempelkan jari telunjuk kanan atau kiri pada pemindai yang ada di e-KTP reader.

Jika sudah melakukan registrasi, pelanggan tidak perlu lagi melakukan cetak boarding pass. Pelanggan dapat langsung menuju ke Face Recognition Boarding Gate jika waktunya sudah mendekati jam keberangkatan. Arahkan wajah ke mesin pemindai dan jika data tiket, identitas, dan syarat vaksinasi sudah sesuai, maka gate akan otomatis terbuka.

Face Recognition adalah teknologi yang menjanjikan dengan berbagai potensi manfaat, terutama dalam meningkatkan keamanan dan efisiensi di berbagai tempat, termasuk stasiun kereta api. Meskipun beberapa stasiun kereta di Indonesia telah mulai menerapkan teknologi ini, penerapannya masih dalam tahap awal dan perlu evaluasi yang cermat untuk memastikan keberhasilannya.

(Dari berbagai sumber/ Mifta Khurokhmah)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *