Hati-hati! Ini Sebab Tidak Diterima Pahala Sedekah

oleh
sedekah (sumber: istimewa)

Blogger Terbaik  – Sedekah adalah salah satu amalan dalam Islam yang dapat mengembangkan sikap rendah hati dan ikhlas. Dengan bersedekah, harta yang dimiliki oleh kaum muslimin akan disucikan dan dilipatgandakan oleh Allah SWT.
Banyak dalil yang menjelaskan tentang anjuran dan keutamaan sedekah. Salah satunya tercantum dalam Al-Qur’an surat Al Baqarah ayat 254 Allah SWT berfirman:

يٰۤـاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْۤا اَنْفِقُوْا مِمَّا رَزَقْنٰكُمْ مِّنْ قَبْلِ اَنْ يَّأْتِيَ يَوْمٌ لَّا بَيْعٌ فِيْهِ وَلَا خُلَّةٌ وَّلَا شَفَا عَةٌ ۗ وَا لْكٰفِرُوْنَ هُمُ الظّٰلِمُوْنَ

Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman! Infakkanlah sebagian dari rezeki yang telah Kami berikan kepadamu sebelum datang hari ketika tidak ada lagi jual beli, tidak ada lagi persahabatan, dan tidak ada lagi syafaat. Orang-orang kafir itulah orang yang zalim.”

Dalam Islam, sedekah memiliki banyak manfaat dan memberi banyak pelajaran.

Rasulullah SAW bersabda “Sesungguhnya sedekah seseorang Islam itu memanjangkan umur dan mencegah daripada mati dalam keadaan konyol dan Allah SWT pula menghapuskan dengan sedekah itu sikap sombong, takabur dan membanggakan diri (dari pemberiannya).” (HR. Bukhari).

Adapun dalam kitab suci Al Qur’an sendiri telah dijelaskan dalam Al-Qur’an surat Al An’am Ayat 160.

مَنْ جَاۤءَ بِالْحَسَنَةِ فَلَهٗ عَشْرُ اَمْثَالِهَا ۚوَمَنْ جَاۤءَ بِالسَّيِّئَةِ فَلَا يُجْزٰٓى اِلَّا مِثْلَهَا وَهُمْ لَا يُظْلَمُوْنَ

Artinya: Siapa yang berbuat kebaikan, dia akan mendapat balasan sepuluh kali lipatnya. Siapa yang berbuat keburukan, dia tidak akan diberi balasan melainkan yang seimbang dengannya. Mereka (sedikit pun) tidak dizalimi (dirugikan).

Dalam ayat tersebut jelas sekali dinyatakan bahwa akan ada sepuluh kali lipat pahala yang akan diberikan jika kita berbuat kebaikan. Balasan tersebut bisa diberikan Allahs at manusia masih di dunia, bisa juga diberikan di akhirat.

Ayat ini juga sekaligus menunjukkan Maha Pengasihnya Allah kepada manusia yang berbuat salah, balasan dari kesalahannya tidak dilipatgandakan menjadi sepuluh, tetapi tetap dihitung dengan satu kesalahan.

Berdasarkan ketentuan tersebut kemudian gambaran pahala sedekah didapatkan. Artinya, setiap sedekah yang diberikan akan dibalas Allah dengan sepuluh kali kelipatannya. Dengan catatan, bahwa sedekah yang dilakukan sudah sesuai dengan etika.

Sedekah yang tidak dilakukan sesuai dengan etika dan syariat maka tidak akan diterima. Maka, apa yang sudah dilakukan justru menjadi sia-sia. Oleh karenanya, simak beberapa ciri-ciri sedekah yang tidak diterima untuk menjadi pelajaran kita bersama.

1. Sedekah dari Hasil Penipuan
Bersedekah dengan niat hanya mengharapkan ridho dari Allah semata tentunya adalah hal yang penting. Oleh karenanya, sesuatu yang harus disedekahkan harus jelas sumbernya lagi halal. Apabila dari awal niatnya sudah buruk, maka Allah tidak akan menerima amalan sedekah tersebut.

Hal ini dikuatkan dalam hadits berikut ini. Abdullah ibnu Umar menjawab, “Allah tidak menerima shalat (doa) tanpa bersuci dan tidak menerima sedekah dari hasil penipuan (hasil yang tidak halal)”. (HR. Muslim).

2. Sedekah yang Diungkit-Ungkit
Apabila bersedekah dengan hati yang lapang dan ikhlas, maka perihal sedekah tersebut (apapun bentuknya dan kapan dilakukannya) maka tidak akan ada pembahasan yang diungkit-ungkit kembali.

Hendaknya, setelah bersedekah hanya berserah diri kepada Allah dengan menguatkan niat bahwa harta yang disedekahkan di jalan Allah juga berasal dari Allah (rezeki). Oleh karenanya, tidak pantas apabila sedekah itu dibesar-besarkan atau dihitung-hitung.

Dikutip dari Muhammad Fuad Abdul Baqi dalam bukunya Al-Lu’lu’ wal Marjan #1 Hadits-hadits Pilihan yang Disepakati Al-Bukhari-Muslim, Hadits Asma, Rasulullah SAW bersabda:

أنفقي ولا تحصي فيحصي الله عليك ولا توعي فيوعي الله عليك

Artinya: “Berinfaklah dan jangan menghitung-hitung, niscaya Allah akan hitung-hitung rezeki-Nya padamu. Dan jangan kamu menahan-nahan, niscaya Allah akan menahan-nahan rezeki-Nya padamu.” (HR. Al-Bukhari di dalam Kitab Pemberian, bab pemberian wanita kepada suaminya).

3. Sedekah karena Riya (Pamer)
Apabila pada dasarnya tidak ikhlas melakukan sedekah, maka sifat manusia yang satu ini adalah penyebab tidak diterimanya amalan sedekah. Jika seseorang haus pujian, ia akan bersedekah dengan alasan agar orang lain kagum atau hormat padanya.

Sikap seperti ini sangatlah dibenci oleh Allah SWT. Dalam surat Al Baqarah Ayat 264, Allah SWT berfirman:

يَاأَيُّهَاالَّذِينَآمَنُوالَاتُبْطِلُواصَدَقَاتِكُمْبِالْمَنِّوَالْأَذَىٰكَالَّذِييُنْفِقُمَالَهُرِئَاءَالنَّاسِوَلَايُؤْمِنُبِاللَّهِوَالْيَوْمِالْآخِرِ

Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menghilangkan (pahala) sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti (perasaan si penerima),seperti orang yang menafkahkan hartanya karena riya kepada manusia dan dia tidak beriman kepada Allah dan hari kemudian.”

4. Sedekah dari Sesuatu yang Buruk
Bersedekah adalah salah satu cara mengungkapkan rasa syukur atas rezeki dan kesempatan yang diberikan oleh Allah, karena tidak semua orang dapat bersedekah. Ada golongan orang yang untuk makan dirinya sendiri masih kekurangan. Oleh karenanya, sebisa mungkin kita memberikan bagian dari harta kita yang paling baik untuk diberikan pada orang yang mebutuhkan.

Ini juga merupakan cara Allah untuk membuat iklim kondisi sosial yang adil di dunia. Yang berada harus menyedekahkan hartanya dan yang kurang mampu dapat menerima rezeki dari Allah yang datangnya melalui orang yang memberi sedekah.

Hal ini telah tercantum dalam surat Al Baqarah Ayat 267.

يَاأَيُّهَاالَّذِينَآمَنُواأَنْفِقُوامِنْطَيِّبَاتِمَاكَسَبْتُمْوَمِمَّاأَخْرَجْنَالَكُمْمِنَالْأَرْضِۖوَلَاتَيَمَّمُواالْخَبِيثَمِنْهُتُنْفِقُونَوَلَسْتُمْبِآخِذِيهِإِلَّاأَنْتُغْمِضُوافِيهِۚوَاعْلَمُواأَنَّاللَّهَغَنِيٌّحَمِيدٌ

Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, nafkahkanlah (di jalan Allah) sebagian dari hasil usahamu yang baik-baik dan sebagian dari apa yang Kami keluarkan dari bumi untuk kamu. Dan janganlah kamu memilih yang buruk-buruk lalu kamu menafkahkan daripadanya, padahal kamu sendiri tidak mau mengambilnya melainkan dengan memincingkan mata terhadapnya. Dan ketahuilah, bahwa Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji.”

5. Sedekah Orang Kafir atau Sedekah karena Terpaksa
Dalam surat At-Taubah Ayat 54, dijelaskan bahwa apabila seseorang mengingkari Allah dan didasari dengan niat yang tidak ikhlas, maka sedekah itu tidak diterima.

وَمَامَنَعَهُمْأَنْتُقْبَلَمِنْهُمْنَفَقَاتُهُمْإِلَّاأَنَّهُمْكَفَرُوابِاللَّهِوَبِرَسُولِهِوَلَايَأْتُونَالصَّلَاةَإِلَّاوَهُمْكُسَالَىٰوَلَايُنْفِقُونَإِلَّاوَهُمْكَارِهُونَ

Artinya: “Dan tidak ada yang menghalangi mereka untuk diterima dari mereka nafkah-nafkahnya melainkan karena mereka kafir kepada Allah dan Rasul-Nya dan mereka tidak mengerjakan sembahyang, melainkan dengan malas dan tidak (pula) menafkahkan (harta) mereka, melainkan dengan rasa enggan (terpaksa).

(Alifah Dhuha/ Dari Berbagai Sumber)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *