Fenomena Cristiano Ronaldo Singkirkan Minuman Softdrink, Bikin Saham Coca Cola Rugi Rp57 Triliun

oleh
Cristiano Ronaldo menyingkirkan Coca Cola. (Foto: Dok Net)

Saham Coca-Cola turu drastis pasca insiden Cristiano Ronaldo menggeser dua botol produknya.  Jadi sponsor pagelaran akbar Euro 2020, bukannya tambah tokcer karena brand-nya ditonton jutaan orang, Coca-Cola malah ketiban sial dari kejadian yang tak terduga dari bintang sepakbola dunia.

Ya, Cristiano Ronaldo menyingkirkan dua botol Coca-Cola di hadapannya ketika konferensi pers sehari sebelum Portugal melawan Hungaria. Setelah duduk, Cristiano menggeser dua botol Coca-Cola, lalu berpesan ke jurnalis. “Air (putih). Coca-Cola? Pfft.”

Asal usul Ronaldo Tidak Suka Softdrink

Insiden CR7 menyingkirkan dua botol Coca Cola pada konferensi pers menjelang laga Hungaria kontra Portugal kemarin viral di dunia maya. Dibalik peristiwa ternyata ada kisah menarik yang melibatkan senior Ronaldo di Manchester United, Ryan Giggs.

Kisah itu dituturkan oleh mantan pesepakbola Timnas Norwegia, Jan Aage Fjortoft, yang mengaku mendengarnya dari Ole Gunnar Solskjaer yang saat itu juga bermain di Manchester United. Ronaldo muda disebut datang ke meja makan untuk sarapan bersama dengan membawa sebotol Coca Cola di tangannya.

Cristiano Ronaldo yang tidak suka minuman bersoda. (Foto: Dok Net)

“Giggs mendorongnya ke dinding dan mengatakan,’Jangan pernah melakukan itu lagi’,” tutur Fjortoft dalam sebuah petikan wawancara dengan media Eropa.

Ternyata Giggs lah yang disebut menyadarkan Ronaldo bahwa minuman ringan seperti Coca Cola tak baik bagi olahragawan seperti mereka. Setiap botol Coca Cola disebut mengandung 10 sendok teh gula yang melebihi standar yang ditetapkan Badan Kesehatan Dunia (WHO).

Organisasi di bawah naungan Persatuan Bangsa-Bangsa itu merekomendasikan seseorang hanya mengonsumsi enam sendok teh gula per hari.

Dalam sebuah wawancara, Ronaldo sempat menyatakan ketidaksukaannya terhadap minuman ringan dan makanan siap saji. Dirinya bahkan menyatakan sangat ketat terhadap anaknya yang kerap mengonsumsi dua hal tersebut.

“Terkadang saya keras dengan dia karena dia minum Coca-Cola dan Fanta,” kata Ronaldo. “Saya berkelahi dengannya ketika dia makan keripik dan kentang goreng dan segalanya, dia tahu saya tidak menyukainya.”

Pihak Coca Cola pun telah menanggapi aksi Ronaldo itu dengan mengatakan setiap orang boleh memilih minuman yang disukai. Coca Cola yang menjadi sponsor Euro 2020 juga menyebut setiap orang punya selera dan kebutuhan yang berbeda.

Saham coca cola yang anjlok gara-gara Cristiano Ronaldo menyingkirkan Coca cola. (Foto: Dok Net)

“Setiap pemain ditawari air mineral selain Coca-Cola dan Coca-Cola Zero Sugar saat jumpa pers,” terang juru bicara Coca-Cola menanggapi aksi Cristiano Ronaldo.

Ronaldo juga sempat dikabarkan menolak tawaran untuk menjadi bintang iklan minuman ringan Pepsi, pesaing Coca Cola, pada 2018 lalu. Padahal Pepsi saat itu disebut memberikan tawaran kontrak jutaan dolar Amerika kepada si mega bintang.

Sementara itu, UEFA sebagai penyelenggara Euro 2020 belum memberikan tanggapan terhadap aksi Cristiano Ronaldo tersebut. Bahkan insiden nyaris serupa diikuti oleh Paul Pogba yang menyingkirkan botol bir Heineken saat konferensi pers usai laga Prancis kontra Jerman dinihari tadi.

Saham Coca Cola di Eropa Anjlok Drastis

Menjelang laga Portugal melawan Hungaria Selasa (15/6/2021), pemain berjuluk CR7 ini menyingkirkan dua botol Coca Cola yang ada di meja konferensi pers. Pemain 36 tahun itu justru menunjukkan botol air mineral kepada wartawan.

Saat pasar saham di Eropa dibuka pukul tiga sore waktu setempat, saham Coca Cola mendekati angka 56,10 dolar AS.

Tetapi, 30 menit kemudian, setelah Ronaldo dan pelatih Fernando Santos menggelar konpers tadi, saham tersebut jatuh ke level terendah, 55,22 dolar AS per saham. Gestur Ronaldo menyingkirkan botol soda itu diduga membuat saham perusahaan anjlok sekitar 1,6 persen.

Adapun nilai kapitalisasi pasar (market capitalisation) perusahaan tersebut juga ikut turun dari 242 miliar dolar AS ke 238 miliar . Total kerugian yang dialami perusahaan soda itu mencapai 4 miliar dolar AS atau setara dengan Rp 57,043 triliun. (Sumber: Dari Berbagai Sumber).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *