Blogger Terbaik – Dinas Kesehatan DKI Jakarta melaporkan jumlah penderita HIV di Jakarta sebanyak 79.628 kasus pada Maret 2023. Dari jumlah tersebut, 6.573 orang meninggal akibat terpapar HIV.
“Jadi menurut data kami, di antara 79.000 yang meninggal itu ada yang hilang atau hilang setelah tes HIV positif,” kata dr. Ratia Ayuningtyas dari Dinas Kesehatan DKI Jakarta di Kecamatan Cempaka Putih, Jakarta Pusat, wawasannya tentang Hari Anak Nasional 2023 (Hari Anak Nasional 2023, Hari Media).
Total ada 9.811 pasien yang hilang kontak atau hilang kontak sama sekali. Sejauh ini, nasib pasien tersebut tidak diketahui, apakah mereka melanjutkan pengobatan di tempat lain atau mengalami komplikasi yang fatal. Dokter bernama Tia mengatakan, pasien yang hilang kontak itu mungkin mengalami fase negatif atau penolakan, di mana ia menolak pengobatan. Orang yang hidup dengan HIV di Jakarta juga sering berpikir salah didiagnosis.
“Karena banyak pasien yang menyangkal, menolak. Jadi jika mereka positif HIV, mereka tidak menerimanya,” katanya.
Selain itu, kata Tia, hingga saat ini sudah ada 33.590 pasien yang dirawat dengan rutin menggunakan obat antiretroviral atau obat ARV. Obat tersebut sebenarnya digunakan karena dapat menekan virus HIV.
Obat ini memungkinkan pasien untuk hidup normal tanpa takut infeksi atau komplikasi dari kerusakan antibodi yang menyerang virus HIV.
“Sekitar 51 persen (33.590 orang) dari seluruh kasus sudah ditangani. Kami berharap jumlahnya terus meningkat sehingga penularan lebih lanjut dapat dicegah,” katanya.
Tia mengatakan, saat ini Pemprov DKI Jakarta terus melakukan pemeriksaan rutin melalui dinas kesehatan agar pasien yang terinfeksi HIV, termasuk pasien yang terinfeksi HIV di Jakarta dapat diperiksa dan diobati secepatnya. Salah satu langkah yang saat ini dilakukan adalah mewajibkan calon pengantin untuk melakukan tes HIV sebagai syarat pernikahan.(Dari berbagai sumber/Annisa)
