Di Jabal Rahmah, Jemaah Haji Panjatkan Doa Agar Dunia Selalu Damai dan Pandemi Virus Covid-19 Berakhir

oleh
Doa yang dipanjatkan ribuan jemaah haji di Jabal Rahmah. (Foto: Dok Net)

Puluhan ribu jemaah haji selesai melaksanakan puncak haji dengan melaksanakan wukuf di Arafah. Kemudian, 60.000 jemaah haji bergerak ke Muzdalifah untuk mabit persiapan tahap akhir haji tahun ini.

Usai matahari terbenam pada hari kesembilan Dzulhijjah, para peziarah mulai bergerak ke dataran Muzdalifah yang terbuka tetapi berbatu, mereka melaksanakan salat Maghrib dan Isya.

Jemaah berada di Muzdalifah untuk mabit atau berdiam diri sampai separuh malam, sambil mengumpulkan kerikil untuk ritual lempar jumrah di Mina.

Sebelumnya para jemaah haji menghabiskan waktu hampir 12 jam berada di padang Arafah pada hari Senin, 9 Dzulhijjah 1442 H sebagai bagian terpenting dari ibadah haji, wukuf.

Berikutnya, jemaah berkumpul di Jabal Rahmah, memanjatkan doa-doa mereka, dengan menghadirkan harapan akan perdamaian dan mengakhiri pandemi virus Covid-19.

“Hal ini merupakan perasaan yang tak terlukiskan bahwa saya terpilih di antara jutaan orang untuk menghadiri haji,” ungkap Um Ahmed yang merupakan peziarah Palestina yang tinggal di ibu kota Saudi, Riyadh.

Ahmed menerangkan, dirinya kehilangan empat anggota keluarga karena virus Covid-19.

“Saya berdoa agar Tuhan mengakhiri masa-masa sulit yang dialami seluruh dunia di bawah virus Covid-19,” ujarnya menambahkan.

Pemerintah Arab Saudi telah melarang jamaah dari luar negeri untuk tahun kedua berturut-turut dan telah membatasi masuk dari dalam kerajaan dalam kondisi khusus untuk menjaga dari virus Covid-19 dan varian barunya.

Hanya 60.000 warga dan penduduk Saudi, berusia 18 hingga 65 tahun, yang telah sepenuhnya divaksinasi atau pulih dari virus dan tidak menderita penyakit kronis, dipilih untuk melaksanakan ibadah haji tahun ini.

Tahun sebelumnya, lebih dari dua juta peziarah biasanya menyelimuti Jabal Rahmah di dataran Arafat, duduk berdekatan di tengah panasnya gurun kota Makkah, membawa payung dan kipas angin agar tetap sejuk saat suhu naik menuju 40 derajat Celcius.

Tahun ini peziarah, memakai jubah putih yang menandakan keadaan suci, harus menjaga jarak sosial dan mengenakan masker di padang Arafat.

Padang Arafah juga merupakan tempat Nabi Muhammad memberikan khutbah terakhirnya.

“Doa yang pertama adalah memohon kepada Tuhan untuk mengangkat pandemi Covid ini, kutukan ini dan kesedihan ini untuk seluruh umat manusia dan bagi umat Islam,” tutur Maher Baroody seorang peziarah Suriah.

“Sehingga di tahun-tahun berikutnya mereka dapat menghadiri haji dan jutaan untuk mengisi ulang tempat-tempat suci ini,” tutupnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *