Beberapa Adab Menasihati dalam Islam

oleh
Adab menasihati dalam Islam (Foto: Istimewa)

Blogger Terbaik – Nasihat adalah perkara yang sangat agung bagi setiap muslim. Dalam nasihat ada makna yang mendalam di dalamnya. Oleh karena itu, ada adab yang harus diperhatikan dalam memberi nasihat.

Sabda Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam yang mulia : “Agama adalah nasihat.” Ditanyakan kepada beliau, “Dari siapa ya Rasulullah?” beliau jawab, “Dari Allah, kitab-Nya, Rasul-Nya, pemimpin kaum muslimin dan kaum muslimin lainnya.” (HR. Bukhari)

 Abduh Zulfidar Akaha dalam bukunya 160 Kebiasaan Nabi, menjelaskan bahwa Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam sangat suka menasihati atau memberi nasihat kepada sahabatnya. Namun, beliau memilih waktu yang tepat untuk menasihati agar para sahabat tidak bosan mendengarnya.

Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda, bahwa dari Abdullah bin Mas’ud, ia berkata, ” Sesungguhnya Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam memilih waktu yang tepat untuk menasihati kami dalam beberapa hari, dikarenakan takut membosankan kami.” (Mutafaqun ‘Alaih, shahih Bukhari).

Oleh karena itu Beliau Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam tidak terus menerus memberi nasihat tanpa kenal waktu. Akan tetapi Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam memilih waktu yang dirasa tepat dalam menyampaikan dakwahnya.

Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:

 اُدْعُ اِلٰى سَبِيْلِ رَبِّكَ بِا لْحِكْمَةِ وَا لْمَوْعِظَةِ الْحَسَنَةِ وَجَا دِلْهُمْ بِا لَّتِيْ هِيَ اَحْسَنُ ۗ اِنَّ رَبَّكَ هُوَ اَعْلَمُ بِمَنْ ضَلَّ عَنْ سَبِيْلِهٖ وَهُوَ اَعْلَمُ بِا لْمُهْتَدِيْنَ

“Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pengajaran yang baik, dan berdebatlah dengan mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu, Dialah yang lebih mengetahui siapa yang sesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui siapa yang mendapat petunjuk.” (QS. An-Nahl 16 : 125) Artinya bahwa menyampaikan nasihat tidak boleh serampangan dan sembarangan. Ada adab-adab yang perlu diperhatikan ketika menyampai nasihat kepada orang lain. Termasuk juga memperhatikan waktu dalam memberi nasihat.

Berikut beberapa adab dalam menyampaikan nasihat.

  1. Didasari niat yang ikhlas

Sebagaimana kita ketahui bahwa amalan kebaikan tidak diterima dan tidak dianggap sebagai amalan shalih kecuali jika dengan niat yang ikhlas.

  1. Menggunakan kata-kata yang baik

Dalam menyampaikan nasihat sebaiknya menggunakan kata-kata yang baik, yaitu kata-kata yang penuh kelembutan dan hikmah.

  1. Tabayun atau cross-check berita

Ketika kita akan memberikan nasihat kepada orang lain, tidak boleh bertopang pada kabar yang tidak jelas dan simpang-siur. Karena kabar yang tidak jelas atau simpang siur, bukanlah ilmu dan bukanlah informasi sama sekali.

  1. Tidak boleh memaksa agar nasihat diterima

Ibnu Hazm Al Andalusi rahimahullah mengatakan: “Jangan engkau menasihati orang dengan mempersyaratkan harus diterima nasihat tersebut darimu, jika engkau melakukan perbuatan berlebihan yang demikian, maka engkau adalah ORANG YANG ZHALIM”

  1. Tidak menasihati di depan umum

Sebaiknya, memberikan nasihat kepada orang lain tidak dihadapan orang banyak. Karena orang yang dinasihati takutnya akan tersinggung dan merasa dipermalukan di depan orang-orang. Sehingga tujuan dari nasihat akan menjadi jauh tercapai. Oleh karena itu, adab dalam memberikan nasihat ini harus kita amalkan agar tujuan dari nasihat bisa tercapai.

  1. Jangan melakukan tahrisy

Hendaknya jauhi tahrisy ketika berusaha memberikan nasihat. Apa itu tahrisy? Ibnu Atsir rahimahullah mengatakan:

“Tahrisy adalah memancing pertengkaran antara orang-orang satu sama lain” (Jami’ Al Ushul, 2/754).

Dengan kata lain, tahrisy adalah provokasi. Tahrisy merupakan perbuatan langkah setan untuk memecah belah kaum Muslimin. Maka hindarilah cara-cara yang berupa provokasi dalam menasihati sesama Muslim. Tetapi gunakanlah cara-cara yang baik, yang mendekatkan bukan membuat permusuhan

(Dari berbagai sumber/ Mifta Khurokhmah)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *