10 Geopark Indonesia yang Telah Mendunia

oleh
Rinjani termasuk dalam 10 geopark Indonesia yang mendunia

Blogger Terbaik – Geopark merupakan sebuah wilayah geografi yang memiliki warisan geologi dan keanekaragaman geologi yang bernilai tinggi. Termasuk di dalamnya keanekaragaman hayati dan keragaman budaya yang menyatu di dalamnya, dan dikembangkan dengan tiga pilar utama, yaitu konservasi, edukasi dan pengembangan ekonomi lokal. 

UNESCO Global Geopark (UGG) merupakan sebuah penghargaan khusus yang diberikan oleh UNESCO untuk  beberapa geopark terbaik di seluruh dunia.

Hingga saat ini, ada 10 geopark di Indonesia yang masuk dalam daftar UNESCO Global Geopark. Lantas apa saja geopark di Indonesia yang berhasil masuk dalam daftar UNESCO Global Geopark?

  • Geopark Batur – Bali

Berlokasi di Kintamani, Bangli, Bali, Gunung Batur merupakan gunung api aktif dengan ketinggian 1717 mdpl. Gunung Batur dikenal sebagai destinasi wisata primadona di Bangli dengan kawah, kaldera, serta danaunya yang memikat hati siapa saja yang mengunjunginya. Kaldera yang begitu besar, dan danaunya yang berbentuk bulan sabit menjadikan Gunung Batur sebagai salah satu UNESCO Global Geopark pada 20 September 2012. Gunung Batur juga memiliki Desa Trunyan sebagai desa wisata dengan keunikan tradisi pemakamannya. Jika biasanya mayat dikubur, di Trunyan mayat hanya akan digeletakkan begitu saja di atas tanah.

  • Geopark Gunung Sewu – Gunungkidul (DIY), Wonogiri (Jawa Tengah), Pacitan (Jawa Timur)

Deretan pegunungan yang terbentang di sepanjang Pantai Selatan di Kabupaten Gunung Kidul DIY, Kabupaten Wonogiri di Jateng, sampai Kabupaten Tulungagung di Jatim, diberi namai Pegunungan Sewu. Sebagai ciri khas, pegunungan tersebut memiliki batuan kapur, serta kawasan karst yang unik nan indah. Terdiri dari 40.000 bukit karst, kawasan karst di Pegunungan Sewu merupakan yang terpanjang di Jawa.

  • Geopark Gunung Ciletuh – Sukabumi, Jawa Barat

Merupakan satu-satunya geopark di Jawa Barat, Geopark Ciletuh mengusung konsep pengelolaan kawasan yang menyerasikan keragaman hayati, geologi, dan budayanya melalui prinsip konservasi, edukasi, serta pembangunan berkelanjutan di delapan kecamatan di Pelabuhan Ratu, Sukabumi, dengan memiliki total luas 128 ribu hektar. Berbagai potensi yang ada di Ciletuh seperti lanskap gunung, air terjun, sawah, dan ladang menjadikannya sebagai salah satu UNESCO Global Geopark sejak tahun 2015.

  • Geopark Rinjani – Lombok, NTB

Memiliki ketinggian 3.726 mdpl dan dikenal sebagai gunung berapi kedua tertinggi di Indonesia, Gunung Rinjani ditetapkan sebagai salah satu UNESCO Global Geopark pada 12 April 2018. Karena keindahan yang dimilikinya, Gunung Rinjani menjadi salah satu gunung terfavorit bagi para pendaki dan pecinta alam Indonesia. Taman Nasional Gunung Rinjani memiliki luas 41.330 hektar. Pantai Semeti hingga ke timur Tanjung Ringgit juga masuk dalam area situs Geopark Gunung Rinjani.

  • Geopark Belitung – Kepulauan Babel

Memiliki keberagaman geologi, seperti lanskap alam, bebatuan, mineral, proses geologis dan tektonik, serta evolusi bumi yang telah terjadi di Belitung menjadikan Geopark yang berada di Kepulauan Bangka Belitung ini masuk dalam daftar UNESCO Global Geopark. Daya tarik lainnya dari geopark ini adalah perpaduan budaya, biologis, dan geografisnya yang saling berkaitan. Selain itu, terdapat beragam fauna dan flora unik yang hidup di Belitung juga menambah daya tarik tersendiri geopark ini.

  • Kaldera Danau Toba – Sumatra Utara S

Sejak tahun 2020 lalu, Geopark Kaldera Toba masuk kedalam daftar UNESCO Global Geopark karena keragaman hayati dan budaya yang dimilikinya. Selain itu, pengembangan ekonomi kreatif dan kelembagaan kepariwisataan, serta bentang alamnya yang beragam juga menjadikan geopark ini masuk ke dalam daftar UNESCO Global Geopark. Namun, Danau Toba yang menyandang status Global Geopark UNESCO belakangan ini menjadi sorotan. Statusnya terancam dicabut karena UNESCO telah memberikan kartu kuning terhadap pengelolaan Geopark ini. Pasalnya, badan pengelolaan Danau Toba dinilai tidak maksimal dalam pengembangan kawasan tersebut. UNESCO kemudian mewajibkan organisasi pengelolaan Danau Toba berbenah selama dua tahun. Bila tidak tercapai, Geopark Kaldera Toba terancam mendapat red card atau keluar dari daftar UNESCO Global Geopark.

  • Geopark Ijen – Banyuwangi dan Bondowoso, Jatim

Ijen menjadi salah satu geopark di Indonesia yang masuk dalam daftar UNESCO Global Geopark. Keunikan pada geologi, biologi, budaya, serta fenomena alam blue fire di kawasan Gunung Ijen yang telah mendunia merupakan daya tarik tersendiri dari geopark Ijen. Secara administratif, geopark yang memiliki danau paling asam di dunia ini terletak di dua wilayah, yaitu Kabupaten Banyuwangi dan Kabupaten Bondowoso. Geopark Ijen juga dipenuhi dengan 14 jenis flora, 27 jenis fauna, serta 6 jenis mamalia.

  • Geopark Maros Pangkep – Sulawesi Selatan

Geopark Maros Pangkep yang terletak di Sulawesi Selatan memiliki lanskap kelas dunia dengan tipe tower karst, yang menjulang tinggi dan tersusun dari bebatuan gamping yang khas. Bukan sekadar memiliki lanskap karst kelas dunia, geopark yang dikenal sebagai kawasan karst terbesar ke-2 di dunia setelah cina Selatan ini memiliki flora dan fauna serta nilai-nilai ilmiah dan sosial budaya yang tinggi. Ratusan gua yang pernah menjadi tempat tinggal manusia prasejarah juga menambah keunikan lain dari UNESCO Global Geopark Mareos Pangkep ini. Bahkan, gua-gua ini banyak menjadi “rumah” bagi ratusan spesies kupu-kupu.

  • Geopark Merangin Jambi – Jambi

Geopark di Indonesia yang juga masuk dalam daftar UNESCO Global Geopark adalah Geopark Merangin. Salah satu keunikan dari geopark ini adalah fosil flora Jambi yang dimilikinya. Hal ini dibuktikan dengan adanya fosil tanaman yang ditemukan pada sebagian formasi batuan yang diperkirakan sudah ada sejak 296 juta tahun silam. Jenis fosil flora yang terdapat di Geopark Merangin Jambi ini sangat beragam, mulai dari lumut, tumbuhan runjung primitif, dan pakis yang bereproduksi melalui penyebaran biji. Selain itu, geopark ini juga dinobatkan sebagai salah satu spot rafting terbaik. Pasalnya, wisatawan dapat mengarungi Sungai Batang Merangin sambil melihat fosil di beberapa tempat pemberhentian.

  • Geopark Raja Ampat – Pulau Misool, Papua Barat

Raja Ampat merupakan UNESCO Global Geopark terbaru di Indonesia. Geopark Raja Ampat memiliki gugusan kepulauan karst yang diperkirakan sudah berusia sekitar 439 juta tahun, yang terletak di Pulau Misool. Salah satu alasan mengapa Raja Ampat layak ditetapkan sebagai UNESCO Global Geopark adalah karena beragam ekosistem laut yang dimilikinya. Pasalnya, hingga kini Geopark Raja Ampat menjadi tempat tinggal bagi berbagai jenis satwa dan tumbuhan endemik yang tidak bisa ditemukan di belahan Bumi manapun.

(Dari berbagai sumber/ Mifta Khurokhmah)


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *