Manfaat Terapi Garam (Haloterapi), Menyembuhkan Gangguan Pernapasan

oleh
terapi garam/ haloterapi (sumber: istimewa)

Blogger Terbaik – Haloterapi atau terapi garam adalah salah satu khasiat garam untuk tujuan kesehatan. Terapi ini mempunyai banyak manfaat, khususnya pada sistem pernapasan.

Gangguan pernapasan sangat mengganggu. Mulai dari batuk kering karena alergi debu, batuk karena asma, juga batuk karena bronkitis.

Selain diredakan dengan obat-obatan kimia, ada pula berbagai terapi alami dan herbal yang bisa digunakan untuk menyembuhkan aneka gangguan pernapasan ini.

Salah satunya adalah salt therapy atau terapi garam, yaitu terapi tubuh menggunakan garam dalam bentuk butiran-butiran kasar.

berikut adalah manfaat dari haloterapi.

1. Mengatasi masalah pernapasan

Haloterapi dapat digunakan untuk mengatasi masalah pernapasan, seperti bronkitis, asma, pilek, batuk, dan radang.

Haloterapi juga bisa mengatasi masalah pernapasan yang disebabkan oleh COVID-19. Ini juga dapat meningkatkan pernapasan dan jumlah oksigen dalam darah Anda.

2. Mengatasi alergi

Haloterapi juga bisa mengatasi alergi, terutama yang menyebabkan masalah pernapasan.

Ini dikarenakan garam memiliki sifat mukoaktif yang membersihkan lendir dari saluran udara, antibakteri, membantu mencegah infeksi, antiinflamasi, meningkatkan kekebalan, dan anti alergi Baca Juga Alami Infeksi Pernapasan, Paus Fransiskus Dilarikan ke Rumah Sakit

3. Mengatasi masalah kulit

Partikel garam kecil yang digunakan dalam haloterapi juga dapat membantu memperbaiki sel kulit dan melindungi kulit dari penuaan dan infeksi.

Terapi ini dapat digunakan untuk mengobati jerawat, alergi kulit, eksim, ruam, dan lainnya. Untuk efek samping mungkin dirasakan oleh beberapa orang. Hanya ada sedikit penelitian mengenai keamanan dan efek samping haloterapi.

Salah satu studi menunjukkan bahwa orang dengan gangguan pernapasan mengalami batuk setelah menggunakan haloterapi. Sementera itu, studi lainnya pada penderita bronkitis tidak ditemukan efek samping. Oleh karena itu, penelitian terutama yang berskala besar diperlukan untuk menguji keamanan dan efek samping haloterapi.

(Alifah Dhuha/ Dari Berbagai Sumber)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *