Jamuan Dari Argentina untuk Indonesia

oleh
Argentina Vs Indonesia (istimewa)

Blogger Terbaik- Ada teori tak terucapkan untuk peminum anggur, gelasnya adalah jamu dan botolnya kering di hulu. Pelajaran Argentina untuk timnas Indonesia juga sama.

Timnas Indonesia harus kalah 0-2 dalam laga uji coba di Stadion Utama Gelora Bung Karno Senayan, Senin (19/6) malam. Ini tidak terduga karena prediksi akan kalah lebih dari lima gol.

Ketika saya menyaksikan duel yang dikirim oleh 37 negara tersebut, kualitas Indonesia tidak serendah itu. Tim peringkat 149 dalam peringkat FIFA tidak bergerak, tetapi tidak mencetak gol.

Pragmatisme strategi yang dilakukan Shin Tae Yong mampu meredam agresivitas Albiceleste. Rencana parkir bus berjalan dengan baik, meski pola serangan baliknya cukup mudah diprediksi.

Statistik menunjukkan, Indonesia hanya menguasai 17 persen penguasaan bola di babak pertama. Asnawi Mangkualam dan teman-temannya hanya bisa makan 117 dan berhasil 85. Selama 45 menit yang sama, Argentina membuat 418 operan dan 388 gol.

Oleh karena itu, tidak mengherankan jika Argentina melepaskan 14 tembakan di babak pertama, sedangkan Indonesia hanya satu kali.Situasi sedikit berbeda di babak kedua. Kedatangan Pratama Arhan menggantikan Shayne Pattynama yang tak “fit” di laga debut bersama timnas cukup berdampak.

Penguasaan bola Indonesia juga meningkat menjadi 23 persen. Di babak kedua, jumlah operan yang dilakukan tim Garuda sebanyak 153 (tepatnya 121). Jumlah roda gigi dan jumlah roda gigi juga bertambah.

Para pemain sepak bola timnas Argentina merayakan kemenangan atas timnas Indonesia dalam pertandingan persahabatan FIFA di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Senin (19/6/2023).

Timnas Indonesia harus mengakui keunggulan timnas Argentina dengan selisih 0 poin – timnas Argentina mengalahkan Indonesia 2:0. (Media Indonesia/Adi Ibrahim)

Tapi seperti yang mereka katakan “seperti tupai melompat, ia juga jatuh”, Indonesia tidak luput dari kebobolan. Dua gol dicetak dengan tendangan jarak jauh dan tendangan sudut.Gol pertama yang sempurna. Ini tentang teknik dan kecerdasan pemain individu, visi ruang pertahanan dan posisi penjaga gawang.

Adapun gol kedua, kira-kira karena para pemain kehilangan konsentrasi selama beberapa detik.
Fakta bahwa Argentina hanya memiliki lima pemain dari tim inti untuk Piala Dunia 2022 melawan Indonesia tidak bisa dijadikan tolak ukur.

Seperti halnya tim Karpot, Indonesia nampaknya sempat terkejut.Usai pertandingan yang disaksikan 56.060 pasang mata di stadion utama GBK itu, segelintir pemain internasional Indonesia pun dihujani pujian. Asnawi Mangkualam, misalnya, dipuji karena “mengantongi” talenta muda berusia 18 tahun Alejandro Garnacho. Asnawi yang menjadi kapten tim sukses melakukan tiga penyelamatan dan enam intersepsi.

Sisi kiri yang dikawal Shayne Pattynama jarang ditembus. Kombinasi Shayne dan Elkan Baggott membuat pemain Argentina itu berpaling. Sayangnya, Shayne melakukan tiga kesalahan dalam laga ini.

Marcelino Ferdinando tak segan-segan memuji. Pemain yang beberapa kali mengikuti liga Belgia itu membuat gebrakan besar. Tindakan ini sangat ditekankan oleh intonasi hiperbolik.

Padahal, selain Shayne yang tampil lebih buruk, Marcelino menjadi pemain dengan turnover terbanyak. Namun, di usianya yang sudah menginjak 20 tahun, Marcelino layak mendapatkan harapan untuk masa depannya.

Dua contoh analisis hiperbolik yang biasa muncul di media sosial sepertinya tidak bertahan lama. Saya berharap kacamata pujian yang dicurahkan oleh publik tidak sepenuhnya dihapus.

“Anggur” gratis, seperti yang sering terjadi di masa lalu, dapat membuat pemain tertidur. Hasil pertandingan yang tidak mematikan Argentina patut disyukuri, namun euforia kekalahan tidak pantas untuk dinyalakan.

Para pemain Timnas Indonesia menyapa suporter usai pertandingan FIFA Matchday di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Senin (19/6/2023).

Ada dua agenda sulit ke depan. Yang pertama adalah pertandingan kualifikasi Piala Dunia 2026 dan yang kedua adalah pertandingan Piala Asia 2023 (2024).

Kualitas para pemain akan diuji di ajang ini, bukan di pertandingan persahabatan. Setelah itu, PSSI juga tidak menyetujui duel antara Indonesia dan Argentina. Hal ini karena masih banyak catatan evaluasi pelaksanaan event yang perlu perbaikan.

Itu layak mendapat lebih banyak jawaban.Pesta malam yang indah ini; Pameran World Championship 2022 di GBK telah usai. “Anggur” yang ditawarkan harus menjadi vaksin dan tidak membuat tim Indonesia pingsan.(Dari berbagai sumber/Annisa)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *