6 Amalan Sunah Sebelum Tidur

oleh
Ilustrasi seseorang sebelum tidur (Foto: Istimewa)

Blogger Terbaik – Tidur merupakan salah satu istirahat terbaik bagi tubuh yang dapat mengembalikan energi setelah seharian melakukan berbagai aktivitas. Dengan waktu tidur yang cukup, maka akan memberikan dampak positif bagi tubuh manusia. Hal ini menjadi faktor penting dalam mendukung kesehatan fisik maupun mental seseorang.

Saat tidur, kita tidak hanya mengistirahatkan badan, namun juga pikiran dari segala penat selama satu hari. Dalam ajaran Islam, Anda dianjurkan untuk melakukan sejumlah amalan sebelum beranjak ke tempat tidur. Tujuannya agar tidur kita tak hanya berkualitas bagi fisik dan psikis, namun juga mendatangkan pahala bagi yang melakukannya.

Berikut adalah amalan sunah yang dapat dilakukan sebelum tidur.

1. Muhasabah

Muhasabah diri dapat dilakukan sebelum waktu tidur, tujuannya untuk meningkatkan kualitas hidup seseorang agar menjadi lebih baik. Sesuai dengan firman-Nya:

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اتَّقُوا اللّٰهَ وَلْتَنْظُرْ نَفْسٌ مَّا قَدَّمَتْ لِغَدٍۚ وَاتَّقُوا اللّٰهَ ۗاِنَّ اللّٰهَ خَبِيْرٌ ۢبِمَا تَعْمَلُوْنَ

Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap orang memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan bertakwalah kepada Allah. Sungguh, Allah Maha Teliti terhadap apa yang kamu kerjakan.” (QS. Al-Hasyr: 18)

Makna dari ayat tersebut sangat jelas yaitu  perintah untuk melakukan muhasabah diri setelah perintah untuk bertakwa, dan nantinya diakhiri dengan perintah untuk kembali bertakwa kepada Allah SWT.

2. Tidur awal malam

Adapun amalan sunah lain yang dianjurkan oleh Rasulullah yaitu tidur pada awal malam dan bangun pada pertengahan malam. Tidur lebih awal bertujuan untuk bangun lebih awal untuk melaksanakan salat malam.

Berdasarkan hadis dari istri nabi, Aisyah Radhiyallahu Anha bahwasanya Rasulullah SAW tidur pada awal malam dan bangun tidur pada akhir malam, lalu ia melaksanakan salat.

Selain itu Rasulullah SAW sangat menghindari aktivitas setelah salat isya, selain tidur. Salah satunya dalam hadits dari Abdullah Mas’ud RA, ia berkata

عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ مَسْعُودٍ قَالَ جَدَبَ لَنَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ السَّمَرَ بَعْدَ الْعِشَاءِ يَعْنِي زَجَرَنَا

Artinya: “Rasulullah SAW melarang kami berbincang-bincang setelah Isya, yakni melarang dengan peringatan kepada kami.” (HR Ibnu Majah)

3. Wudhu sebelum tidur

Amalan sunah selanjutnya adalah melakukan wudhu sebelum tidur. Tentunya ini akan memberikan efek yang luar biasa, seperti semakin dekat dengan Allah SWT hingga didoakani oleh malaikat, dan kita tahu bahwasannya doa malaikat merupakan salah satu doa yang mustajab.

Berdasarkan dari hadis yang diriwayatkan oleh Al-Bara bin Azib Ra mengatakan bahwa Rasulullah SAW bersabda:

Artinya: “Jika kamu mendatangi tempat pembaringanmu, maka berwudhu seperti wudhu salatmu, kemudian bersandarlah pada sebelah kanan anggota badanmu.” (HR Al Bukhari Nomor 247)

Dalam hadis lain dari Ibnu Umar RA, Rasulullah SAW bersabda:

مَنْ بَات طَاهِرًا، بَاتَ فِي شِعَارِهِ مَلَكٌ، فَلَمْ يَسْتَيْقِظُ إِلَّا قَالَ اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِعَبْدِكَ فَلَانٍ، فَإِنَّهُ بَاتَ طَاهِرًا

Artinya: “Barang siapa yang tidur di malam hari dalam berwudhu maka malaikat akan mengikutinya, kemudian pada saat terbangun niscaya malaikat itu akan berucap: ‘Ya Allah ampunilah hamba-Mu si fulan, karena ia tidur di malam hari dalam keadaan selalu suci’.” (HR Ibnu Hibban)

4. Mengibaskan tempat tidur

Mengibaskan tempat tidur juga merupakan amalan sunah yang dapat dilakukan sebelum tidur. Dengan mengibaskan tempat tidur tentudapat menghilangkan gangguan jin, sihir dan mimpi buruk. Dengan demikian, Rasulullah SAW berpesan bahwa alahkan lebih baik apabila membersihkan tempat tidur terlebih dahulu.

Hal ini juga diperkuat dengan hadis yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah RA bahwasanya Rasulullah SAW bersabda yang artinya : “Jika salah seorang di antara kalian akan tidur, hendaklah mengambil potongan kain dan mengibaskan tempat tidurnya dengan kain tersebut sambil mengucapkan, ‘bismillah,’ karena ia tidak tahu apa yang terjadi sepeninggalnya tadi.” (HR. Bukhari no. 6320)

Selain itu, mengibaskan tiga kali ke tempat tidur juga disunnahkan oleh Rasulullah SAW dengan tujuan dapat mengusir serangga di tempat tidur. Namun, sering kali sunah ini banyak ditinggalkan oleh umat muslim.

5. Membaca Surat Al Ikhlash, Al Falaq dan An Naas

Meniup kedua telapak tangan sambil membaca surat Al Ikhlash (qul huwallahu ahad), surat Al Falaq (qul a’udzu bi robbil falaq), dan surat An Naas (qul a’udzu bi robbinnaas), masing-masing sekali. Setelah itu mengusap kedua tangan tersebut ke wajah dan bagian tubuh yang dapat dijangkau. Hal ini dilakukan sebanyak tiga kali.  Hal tersebut sesuai dengan apa yang dicontohkan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam sebagaimana dikatakan oleh istrinya ‘Aisyah.

Dari ‘Aisyah, beliau radhiyallahu ‘anha berkata,

كَانَ إِذَا أَوَى إِلَى فِرَاشِهِ كُلَّ لَيْلَةٍ جَمَعَ كَفَّيْهِ ثُمَّ نَفَثَ فِيهِمَا فَقَرَأَ فِيهِمَا ( قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ ) وَ ( قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ الْفَلَقِ ) وَ ( قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ النَّاسِ ) ثُمَّ يَمْسَحُ بِهِمَا مَا اسْتَطَاعَ مِنْ جَسَدِهِ يَبْدَأُ بِهِمَا عَلَى رَأْسِهِ وَوَجْهِهِ وَمَا أَقْبَلَ مِنْ جَسَدِهِ يَفْعَلُ ذَلِكَ ثَلاَثَ مَرَّاتٍ

Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam ketika berada di tempat tidur di setiap malam, beliau mengumpulkan kedua telapak tangannya lalu kedua telapak tangan tersebut ditiup dan dibacakan ’Qul huwallahu ahad’ (surat Al Ikhlash), ’Qul a’udzu birobbil falaq’ (surat Al Falaq) dan ’Qul a’udzu birobbin naas’ (surat An Naas). Kemudian beliau mengusapkan kedua telapak tangan tadi pada anggota tubuh yang mampu dijangkau dimulai dari kepala, wajah, dan tubuh bagian depan. Beliau melakukan yang demikian sebanyak tiga kali.” (HR. Bukhari no. 5017).

Membaca Al Qur’an sebagaimana yang dicontohkan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam ini lebih menenangkan hati dan pikiran daripada sekedar mendengarkan alunan musik.

6. Membaca ayat kursi sebelum tidur

Hal ini dijelaskan pada salah satu hadis Bukhori bahwasannya dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu berkata,

وَكَّلَنِى رَسُولُ اللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – بِحِفْظِ زَكَاةِ رَمَضَانَ ، فَأَتَانِى آتٍ ، فَجَعَلَ يَحْثُو مِنَ الطَّعَامِ ، فَأَخَذْتُهُ فَقُلْتُ لأَرْفَعَنَّكَ إِلَى رَسُولِ اللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – . فَذَكَرَ الْحَدِيثَ فَقَالَ إِذَا أَوَيْتَ إِلَى فِرَاشِكَ فَاقْرَأْ آيَةَ الْكُرْسِىِّ لَنْ يَزَالَ عَلَيْكَ مِنَ اللَّهِ حَافِظٌ ، وَلاَ يَقْرَبُكَ شَيْطَانٌ حَتَّى تُصْبِحَ . فَقَالَ النَّبِىُّ – صلى الله عليه وسلم – « صَدَقَكَ وَهْوَ كَذُوبٌ ، ذَاكَ شَيْطَانٌ »

“Rasulullah shallallahu alaihi wasallam menugaskan aku menjaga harta zakat Ramadhan kemudian ada orang yang datang mencuri makanan namun aku merebutnya kembali, lalu aku katakan, ‘Aku pasti akan mengadukan kamu kepada Rasulullah shallallahu alaihi wasallam’. Lalu Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu menceritakan suatu hadits berkenaan masalah ini. Selanjutnya orang yang datang kepadanya tadi berkata, ‘Jika kamu hendak berbaring di atas tempat tidurmu, bacalah ayat Al Kursi karena dengannya kamu selalu dijaga oleh Allah Ta’ala dan syetan tidak akan dapat mendekatimu sampai pagi’. Maka Nabi shallallahu alaihi wasallam bersabda, ‘Benar apa yang dikatakannya padahal dia itu pendusta. Dia itu syetan’ ”. (HR. Bukhari no. 3275)

Semoga bermanfaat.

(Dari berbagai sumber/ Mifta Khurokhmah)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *